Logo hasdemy
Produk Halal Tak Cukup dengan Logo, Ini Alasannya! 04 July 2025

Produk Halal Tak Cukup dengan Logo, Ini Alasannya!

Logo halal memang sering menjadi tolok ukur utama bagi konsumen Muslim saat memilih produk. Namun, apakah cukup hanya dengan adanya logo halal pada kemasan? Jawabannya: tidak. Produk halal sejati bukan hanya soal label, melainkan tentang proses menyeluruh yang menjamin integritas kehalalannya dari hulu ke hilir.

Apa Itu Produk Halal?

Produk halal adalah produk yang memenuhi syarat dan ketentuan kehalalan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini mencakup bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga distribusi. Namun, dalam praktiknya, hanya menampilkan logo halal tanpa sistem jaminan yang kuat tidak cukup menjamin bahwa seluruh proses tersebut telah sesuai standar.
 

Pentingnya Sistem Jaminan Halal (SJH)

Sistem Jaminan Halal (SJH) adalah mekanisme manajemen mutu yang memastikan bahwa suatu produk konsisten memenuhi kriteria halal. SJH mencakup:

  • Identifikasi Titik Kritis Halal (Halal Critical Points)
  • Prosedur Pemilihan dan Pengawasan Bahan Baku
  • Prosedur Produksi dan Kebersihan
  • Dokumentasi dan Pelaporan
  • Pelatihan Penyelia Halal di Perusahaan

Tanpa sistem ini, logo halal bisa menjadi simbol yang kosong makna dan mudah disalahgunakan.
 

Risiko Jika Hanya Mengandalkan Logo

Mengandalkan logo halal tanpa proses yang terverifikasi dapat menimbulkan berbagai risiko, di antaranya:

  • Penipuan konsumen: Produk tidak benar-benar halal tetapi diklaim halal.
  • Citra merek rusak: Ketika produk bermasalah, konsumen kehilangan kepercayaan.
  • Sanksi hukum: Di Indonesia, regulasi halal telah diatur oleh BPJPH dan ada konsekuensi hukum bagi pelanggaran.
     

Kepercayaan Konsumen: Dibangun dari Sistem, Bukan Simbol

Konsumen saat ini makin cerdas dan selektif. Mereka tak hanya melihat simbol, tetapi juga mulai mencari tahu proses produksi dan sertifikasi yang mendasari klaim kehalalan sebuah produk. Inilah mengapa perusahaan perlu transparan dan membangun sistem yang kokoh di balik klaim halal.
 

Peran Penyelia Halal dalam Menjaga Kehalalan Produk

Salah satu elemen penting dari SJH adalah kehadiran Penyelia Halal. Peran ini bertanggung jawab atas pengawasan langsung di proses produksi dan menjadi penghubung antara perusahaan dengan Lembaga Pemeriksa Halal. Tanpa peran ini, banyak prosedur halal tidak akan berjalan optimal.
 

Regulasi Produk Halal di Indonesia

Indonesia melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 telah mewajibkan sertifikasi halal untuk produk makanan, minuman, kosmetik, obat, dan barang gunaan tertentu. Artinya, ke depan, setiap pelaku usaha wajib membuktikan kehalalan produknya, bukan hanya dengan logo, tetapi juga melalui dokumen dan proses resmi.
 

Peluang dan Tanggung Jawab Pelaku Usaha

Dengan meningkatnya permintaan produk halal, pelaku usaha memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar nasional dan global. Namun, peluang ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk menyediakan produk yang benar-benar halal sesuai ketentuan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan pelaku usaha:

  • Mengikuti pelatihan penyelia halal
  • Mendaftarkan produk ke BPJPH untuk proses sertifikasi
  • Membangun dokumentasi SJH sejak dini
  • Menjalin kerja sama dengan konsultan halal profesional

Produk halal bukan sekadar logo. Ia adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan kepatuhan, pengawasan, dan edukasi. Dengan membangun Sistem Jaminan Halal, pelaku usaha tidak hanya menaati hukum, tetapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan Muslim yang semakin kritis.

Ingin memastikan produk halalmu benar-benar sah dan terpercaya? Ikuti pelatihan penyelia halal di Hasdemy dan jadilah bagian dari ekosistem halal profesional masa depan! Follow Instagram kami untuk info pelatihan terkini: @hasdemy

Kontak Whatsapp