Setiap kali Idul Adha tiba, umat Muslim dihadapkan pada semangat untuk berkurban sebagai bentuk ibadah dan kepedulian sosial. Namun, tak sedikit yang masih berada di posisi sulit secara finansial, terutama mereka yang belum memiliki rumah. Pertanyaannya: mana yang harus diprioritaskan—beli rumah atau berkurban?
Pertanyaan ini bukan sekadar soal logika keuangan, tapi juga menyentuh sisi spiritual dan syariat Islam. Dalam artikel ini, kita akan bahas secara komprehensif panduan dan pertimbangan Islami agar tetap bijak dalam menyambut Idul Adha.
Makna Ibadah Kurban dalam Islam
Idul Adha adalah momen yang penuh makna. Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan simbol pengorbanan, ketaatan, dan kepedulian sosial. Ibadah ini diteladani dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS yang menunjukkan keikhlasan luar biasa kepada Allah SWT.
Dalam kondisi ideal, umat Muslim yang memiliki kelapangan rezeki dianjurkan untuk melaksanakan kurban. Namun, bagaimana jika kita masih berjuang untuk kebutuhan primer seperti memiliki tempat tinggal?
Hukum dan Kewajiban Kurban dalam Islam
Menurut mayoritas ulama, kurban hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib. Artinya, meninggalkannya tidak berdosa, tapi melaksanakannya sangat dicintai oleh Allah SWT.
Poin pentingnya:
Kapan Kurban Menjadi Prioritas, Kapan Rumah Lebih Utama?
1. Utamakan Rumah Jika:
2. Kurban Bisa Didahulukan Jika:
Solusi Bagi yang Ingin Tetap Berkurban
Bagi yang tetap ingin ikut berkurban meski memiliki keterbatasan finansial, berikut beberapa alternatif solusi Islami:
Pandangan dari Praktisi dan Ulama
Mengutip dari Liputan6 (2024), Ustaz Taufiqurrahman dalam ceramahnya menjelaskan bahwa membeli rumah yang menjadi kebutuhan dasar keluarga lebih utama dari kurban jika dana hanya cukup untuk salah satunya. Namun, jika ada kelebihan rezeki, maka kurban tetap menjadi jalan utama untuk mendekatkan diri pada Allah sekaligus berbagi kepada sesama.
Lebih dari sekadar ibadah personal, Idul Adha mengajarkan tentang solidaritas dan distribusi kekayaan. Saat kita menyisihkan sebagian rezeki untuk kurban, kita ikut membahagiakan mereka yang jarang atau bahkan tak pernah mencicipi daging sepanjang tahun.
Namun, semangat berbagi ini tidak harus berbentuk hewan kurban jika memang belum mampu. Menyumbang dalam bentuk lain seperti sedekah makanan, dukungan logistik kurban, atau bahkan tenaga di panitia Idul Adha juga merupakan bentuk kontribusi.
Kesimpulan: Kurban atau Rumah? Sesuaikan dengan Kondisi dan Niat
Kembali pada pertanyaan awal: mana yang harus diprioritaskan, beli rumah atau hewan kurban? Jawabannya: lihat kondisi, niat, dan skala kebutuhan.
Jika belum punya rumah dan dana hanya cukup untuk satu hal besar, maka utamakan tempat tinggal. Namun jika masih ada ruang untuk berbagi, kurban menjadi ibadah yang sangat dianjurkan dan berpahala besar.
Yang terpenting, jangan memaksakan diri hingga terjerat utang atau mengorbankan kebutuhan utama keluarga. Allah Maha Tahu kondisi hamba-Nya. Follow @hasdemy.id untuk tips pengembangan diri dan pelatihan skill yang bikin kamu makin level up!
Copyright @ 2025 By Halal Syariah Integrasi